H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo merupakan Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Sumbar sekaligus Ketua DPC Gerindra Kota Payakumbuh tidak bisa di pungkiri adalah salah satu putra daerah terbaik yang patut diberi apresiasi lebih dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Via Pokir ( Pokok Pokok Pikiran ) beliau.
Setelah beberapa waktu lalu diberi julukan ” Bapak Iven “, sudah selayaknya juga Bapak Pertanian dan Peternakan sekaligus Bapak kesenian patut beliau sandang.
Setelah membagikan Alsintan berupa mesin Traktor tangan beberapa waktu lalu, selanjutnya ada Pelatihan Jahit plus alat menjahit ( Mesin Jahit ), Pelatihan Pembuatan Kue + Alat alat untuk membuat kue juga dibagikan.
Dalam hal Kesenian beliau menggelar Pelatihan adat untuk Ninik Mamak dan Kamanakan. Dan Tentu saja Acara Fashion show menjadi “Hidangan Penutup ” dari rangkaian acara seni tersebut.
Baru Baru ini bidang Olah raga dan Wisata juga masuk dalam Radar Sasaran Pokir Beliau, yakni Festival Arung Jeram di Batang Agam Kota Payakumbuh yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar dengan menggandeng Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh dan EO ( Event Organizer ).
” Kami di DPRD hanya Wakil dari masyarakat, sebagai orang yang mewakili sudah selayaknya kami menuruti apa yang di inginkan oleh masyarakat. Semuanya merupakan Aspirasi dari Masyarkat yang kami serap dari Reses ” imbuh Dt.Bijo kepada kami awak media Jum’at 29 Oktober 2021 sewaktu melakukan Silaturahmi dengan KWT Nagari Maek Penerima manfaat Pokir Beliau berupa Unggas ( Ayam ) Kampung unggul di Kantor Wali Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan Kabupaten Limapuluh Kota.
Di Nagari Maek Dt.Bijo Meninjau sekaligus menyerap aspirasi dari 2 KWT ( Kelompok Wanita Tani ) Penerima Unggas ( Ayam ) Unggul dari 40 KWT yang tersebar di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.
Dua Kelompok tersebut adalah Kelompok Tani Wanita ( KWT ) Bundo Kanduang dengan Ketua Osmafitri dari Jorong Aur duri menerima secara simbolis 400 ekor, begitu juga dengan KWT Kampuang Tarandam dengan Ketua Selmi Darlis juga menerima dengan jumlah yang sama. Jumlah anggota masing masing KWT 20 orang/lebih. Sistem pemeliharaannya adalah Non Koloni atau di pelihara di rumah masing masing anggota kelompok.
” Kami mengharapkan Anggota Kelompok penerima manfaat tidak menjual ayamnya begitu serah terima, tapi dipelihara sehingga bisa menjadi sumber pendapatan bagi ekonomi keluarga. Kalau sudah berkembang baru boleh di jual ” pesan Dt.Bijo kepada anggota kelompok.
Dalam Kunjungannya kali ini Dt.Bijo didampingi oleh Sekretaris DPC Partai Gerindra Limapuluh Kota Irdapel Masri dan Staff beliau H.Denison. ( Soe-crie ).
